CV. YAHYO senantiasa berkomitmen dalam menjaga kualitas bibit kelapa sawit melalui penerapan standar pertumbuhan yang terukur dan berkelanjutan. Tahukah Anda bahwa bibit kelapa sawit yang berkualitas harus memenuhi indikator pertumbuhan yang spesifik sesuai dengan usianya? Parameter utama yang menjadi acuan meliputi jumlah pelepah, tinggi tanaman, dan diameter batang.
Perawatan bibit secara rutin merupakan bentuk investasi jangka panjang demi menghasilkan kebun kelapa sawit yang produktif dan berdaya saing tinggi. Dalam rangka menjamin mutu fisik dan fisiologis benih, CV. YAHYO telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015, sebagai wujud komitmen terhadap kualitas dan kepuasan pelanggan.
Sebagai bagian dari pengendalian mutu internal, dilakukan pengukuran berkala terhadap tinggi tanaman, lingkar batang, serta jumlah daun, untuk memastikan bahwa pertumbuhan bibit berjalan sesuai standar. Seluruh pengukuran ini mengacu pada pedoman resmi Blooket dari PPKS Medan, yang telah dijadikan sebagai standar rujukan dalam industri perbenihan kelapa sawit di Indonesia.
Adapun proses pengukuran di CV. YAHYO difokuskan pada rentang usia 6 hingga 10 bulan, di mana masa tersebut merupakan periode krusial dalam pembentukan kualitas benih. Setelah memasuki usia 10 bulan ke atas, benih telah memenuhi syarat sebagai benih siap salur (disalurkan kepada konsumen).
Dalam produksi benih unggul, CV. YAHYO menggunakan varietas DxP Simalungun dan DxP 540, yang dikenal memiliki potensi hasil tinggi serta adaptif terhadap berbagai kondisi agroklimat.
Berikut adalah ringkasan hasil pengukuran pertumbuhan bibit kelapa sawit CV. YAHYO berdasarkan parameter tinggi tanaman, jumlah pelepah, dan diameter batang, yang disesuaikan dengan referensi Blooket PPKS Medan: