Mutu fisiologis berkaitan dengan daya hidup bibit. Bibit yang memenuhi kriteria mutu fisiologis akan mampu tumbuh dan berproduksi baik pada kondisi lapangan optimum menjadi tanaman yang normal dan berproduksi normal. Pertumbuhan fisiologis akan baik bila terpenuhi nutrisi tanaman, air, sinar matahari dan bebas dari persaingan.
Menurut UPTD. PPSBTPHP Provinsi Bengkulu
Mutu Fisiologis Kecambah Kelapa Sawit
Mutu Fisiologis mengacu pada dokumen Kepmentan no 04 2025, mutu fisik bibit kelapa sawit dapat dilihat dari panjang plumula, radikula dan berat biji. Kecambah dilihat dari beberapa aspek seperti berat fisik kecambah tidak kurang dari 0,8 gr, dan antara plumula dan radikula dibedakan panjang plumula 0,5 cm dan radikula 0,5 cm.
Mutu Fisiologis 3 Bulan
Mutu Fisiologis bibit umur 3 bulan menunjukan jumlah pelepah daun paling kurang dari 3 helai dan membuka sempurna, warna daun hijau. Kurang dari 3 pelepah akan berdampak pertumbuhan lanjutan menjadi tertinggal dan pada gilirannya tidak memenuhi standard pertumbuhan.
Mutu Fisiologi Siap Salur
Mutu Fisiologis dapat mengacu dari pengukuran standar pertumbuhan, pelepah disesuaikan dengan tabel pengukuran daun pada umur 6 bulan paling kurang 6 pelepah dan membuka sempurna, umur 7 bulan paling kurang 8 pelepah dan membuka sempurna, umur 8 bulan paling kurang 9 pelepah dan membuka sempurna, dan umur 9 bulan 11 paling kurang pelepah dan membuka sempurna, dan pada umur 10 bulan paling kurang 12 pelepah dan membuka sempurna.
CV YAHYO, menambahkan mutu fisiologis salur disamping pengukuran jumlah pelepah juga diukur tinggi tanaman dan lingkar batang. Pengukuran dilakukan pada umur 6, 7, 8, 9 dan 10 bulan. Standar fisik varietas Simalungun dan DP 540 merujuk Buklet BHT PPKS, yang berjudul Mengenal Lebih Dekat Varietas Kelapa sawit PPKS.