July 12, 2025

Pentingnya Penggunaan Bibit Unggul dan Budidaya yang Baik untuk Mendukung Penerapan ISPO, RSPO, EUDR, dan Ecovadis

Pelacakan Ketelusuran Benih

Pendahuluan

Dalam era pertanian modern seperti sekarang ini cara bertani tidak bisa asal-asalan lagi. Pasar dunia, termasuk Eropa, mulai menuntut hasil pertanian yang ramah lingkungan, terbuka, dan bertanggung jawab serta berorientasi pada keberlanjutan. Ada beberapa sertifikasi penting yang perlu dilakukan supaya hasil kebun kita bisa diterima pasar dan punya nilai lebih, seperti:

  • ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) Persayaratan nasional wajib untuk sawit berkelanjutan
  • RSPO (Roundtable Sustainable Palm Oil) Persayaratan Internasional untuk sawit berkelanjutan
  • EUDR (European Union Deforestation Regulation) Persyaratan dari Uni Eropa agar kebun tidak berada di hutan, merusak hutan, dan memenuhi ketentuan/legalitas
  • Ecovadis Penilaian kerja perusahaan dan petani dari sisi sosial & lingkungan

Agar bisa memenuhi semua itu, dasarnya sederhana:

  1. Gunakan bibit yang bagus (Unggul) dan jelas asal-usulnya
  2. Terapkan cara budidaya yang baik dan benar (GAP)

Dengan dua hal itu saja, petani akan lebih mudah ikut sertifikasi, dapat harga lebih baik, dan produksi lebih tinggi. Selain itu, lingkungan juga tetap terjaga, dan kebun aman dari aturan hukum.

  1. Bibit Unggul: Fondasi Produktivitas dan Keberlanjutan

Bibit unggul merupakan varietas tanaman yang telah melalui proses seleksi atau rekayasa untuk menghasilkan hasil panen yang lebih tinggi, tahan penyakit, dan adaptif terhadap perubahan iklim.

Manfaat penggunaan bibit unggul bagi petani:

  • Panen lebih banyak tanpa perlu buka lahan baru → cocok dengan aturan no deforestation dari RSPO dan EUDR
  • Lebih hemat pupuk & obat → karena tanamannya lebih kuat
  • Hasil panen lebih bagus kualitasnya → cocok untuk pasar premium dan lulus audit keberlanjutan seperti Ecovadis

Manfaat penggunaan bibit unggul bagi pabrik (mitra petani):

  • Pasokan TBS lebih pasti dan stabil, karena tanaman produktif
  • Kualitas TBS lebih baik → pengaruh ke rendemen
  • Membantu pabrik penuhi standar keberlanjutan global tanpa harus bangun kebun sendiri.
  1. Budidaya yang Baik: Meningkatkan Produktivitas Sambil Menjaga Lingkungan

Good Agricultural Practices (GAP) atau cara bertani yang baik dan benar mencakup:

  • Mengelola tanah & air dengan bijak
  • Memakai pupuk & obat (pestisida) sesuai kebutuhan (tidak boros)
  • Mengelola limbah agar tidak mencemari lingkungan
  • Menjaga keselamatan & hak pekerja di kebun

Penerapan GAP dengan konsisten memberikan dampak positif:

  • Menurunkan jejak lingkungan dan mendorong efisiensi sumber daya.
  • Mengurangi potensi konflik lahan dan sosial, mendukung prinsip RSPO dan EUDR.
  • Memastikan keamanan pangan dan kesehatan pekerja, yang menjadi indikator penilaian dalam sistem seperti Ecovadis.
  1. Keterkaitan dengan Standar Global

ISPO

ISPO adalah skema sertifikasi keberlanjutan yang wajib bagi seluruh pelaku usaha kelapa sawit di Indonesia, baik perusahaan maupun petani, sesuai dengan peraturan pemerintah. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa produksi sawit dilakukan sesuai hukum, ramah lingkungan, menghargai hak pekerja, dan mendukung pembangunan berkelanjutan.

RSPO

RSPO menekankan produksi kelapa sawit yang berkelanjutan tanpa deforestasi, konservasi keanekaragaman hayati, dan penghormatan terhadap hak masyarakat lokal. Penggunaan bibit unggul dan GAP sangat relevan dalam mencapai sertifikasi RSPO, terutama dalam aspek produktivitas berkelanjutan dan konservasi.

EUDR

EUDR melarang produk yang berasal dari deforestasi memasuki pasar Uni Eropa. Oleh karena itu, meningkatkan produktivitas di lahan eksisting dengan bibit unggul dan budidaya efisien adalah strategi kunci untuk memenuhi persyaratan ini.

Ecovadis

Ecovadis menilai kinerja keberlanjutan perusahaan dari aspek lingkungan, tenaga kerja, dan etika. Petani dan koperasi yang menerapkan GAP akan menciptakan rantai pasok yang lebih transparan dan bertanggung jawab, mendukung penilaian positif dari Ecovadis.

  1. Peran Pemerintah, Penyedia Bibit Unggul dan Lembaga Lainnya (lembaga pendamping / organisasi nirlaba yang kredibel)

Peningkatan kapasitas petani dalam mengakses bibit unggul dan pelatihan Budidaya yang Baik harus didukung oleh:

  1. Kebijakan subsidi dan pendampingan teknis dari pemerintah Seperti Program Peremejaan Sawit Rakyat (PSR) dll
  2. Penyedia Bibit Unggul Terpercaya seperti CV Yahyo yang :

Menyediakan bibit unggul berlabel dan bersertifikat serta menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 sebagai jaminan mutu atas benih yang didistribusikan kepada petani.

Membantu ketelusuran dokumen bibit dengan akses yang mudah melalui website penelusuran. Layanan tersebut memberi ekstra kemudahan bagi petani dimana mereka cukup menginput NIK untuk mengakses ketelusuran bibit yang pernah mereka beli dengan ketersediaan data mulai dari tanggal pembelian, jumlah pembelian, rencana lokasi penanaman dan Dokumen Sertifikat Mutu Benih. Layanan ini dapat digunakan selama tidak ada perubahan NIK yang bersangkutan dan meminimalisir resiko kehilangan dokumen Benih bagi petani.

  • Keterlibatan lembaga pendamping / organisasi nirlaba dalam menyediakan edukasi, teknologi untuk sertifikasi keberlanjutan.

Kesimpulan

Penggunaan bibit unggul dan penerapan budidaya yang baik bukan hanya meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga menjadi jalan strategis untuk memenuhi standar keberlanjutan nasional maupun internasional seperti ISPO, RSPO, EUDR, dan Ecovadis. Investasi dalam pertanian berkelanjutan adalah investasi jangka panjang yang akan membawa manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan bagi petani, konsumen, dan planet kita.

Share this post:
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Discover more articles